
Dulu, sungguh doaku sangatlah sederhana
Atau mungkin lebih tepatnya adalah Monoton..
Hehe…
Sampai suatu ketika aku paham
Allah sangat senang dan sayang pada hamba-hambaNya
yang berdoa
Dan aku ingin Allah menyayangiku
Maka ku perbanyak doaku
Sampai suatu ketika aku paham
Allah pasti mengabulkan doa kita
Baik dengan langsung diberikan, ditunda dahulu, atau
digantikan yang lebih baik menurutNya
Maka ku lapangkan hatiku dalam berdoa
Sampai suatu ketika aku paham
Betapa beruntungnya aku dengan segala nikmatNya yang
tak ku pinta
Apalagi jika aku meminta
Maka doaku adalah sebagai bukti rasa syukurku
Sampai suatu ketika aku paham
Diluar sana saudaraku banyak yang sedang mengalami
kesulitan
Ujian yang berbeda pada setiap hambaNya
Maka ku turunkan egoku dalam berdoa, lebih memperbanyak
doa untuk saudara-saudaraku
Sampai suatu ketika aku paham
Aku butuh untuk berdoa
Karena doalah kekuatanku
Maka ku kuatkan doaku
Sampai suatu ketika aku paham
Rasa rindu pada yang di cinta akan membuat kita selalu
ingin berkomunikasi
Aku ingin rasa cintaMu merasuki kalbuku
Maka ku intenskan doaku… berkomunikasi pada Rabb yang
ku cinta.
Sampai suatu ketika aku paham
Bukan dikabulkan seluruh doaku-lah yang terpenting
Namun berharap Kau selalu bersamaku dan menyayangiku
Maka ku lirihkan doaku,, bukan lagi dengan suara mulut
ini namun dengan suara hatiku
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
And how about you dear....?