Pages

3 Okt 2016

Campak? Tampek? DBD?

Bulan ini qonitah 9 bulan dan waktunya untuk vaksin campak (MMR). Kebetulan di bidan dekat rumah, khusus untuk vaksin ini hanya bisa di sabtu sore. Sudah 2 sabtu terlewat dari jadwal, ada saja halangannya. Dan pada akhirnya, qonitah jatuh sakit duluan deh sebelum vaksin. Pftt..

Jadi awalnya qonitah agak anget badannya, sudah hampir seminggu. Tapi sebenernya belum bisa dibilang demam karena waktu diukur pakai termometer masih kisaran 37. Dan cepet hilang setelah dikompres, skin to skin, dan nyusu ASI yang banyak. Kalau masih dibawah 38.5 belum dikasih obat penurun panasnya. Ikhtiar dulu pakai cara-cara tadi. Sampai akhirnya hari itu qonitah panas hampir 39. Oiya qonitah juga udah mulai batuk pilek waktu sering anget badannya.

Kita cobalah cek ke bidan terdekat dulu. Hm, kedapetan pas bidan jaganya baru euy. Dikasih obat buanyakkkk. Biasanya bidan jaga yg lain hati-hati banget kasih obat. Qonitah dikasih obat racikan penurun panas+pilek, obat sirup batuk, antibiotik, dan vitamin penambah nafsu makan. Kalau dalam dua hari belum reda juga turun naek panasnya, disarankan cek lab ke dokter. Bidan juga belum bisa prediksi sakit apa.

Sehari kemudian, mulailah keluar ruam-ruam di muka, leher, dan badan. Ragu harus dibawa ke dokter atau enggak. Orang tua sih bilangnya ini campak. Oke, sebelum dibawa ke dokter mulai deh searching-searching tentang campak atau DBD dan segala kemungkinan lainnya. Nanya temen-temen juga. Dan akhirnya yakin kalau qonitah kena campak dari semua ciri-cirinya : panas beberapa hari plus bapil, ruam muncul waktu masih demam, kemunculan ruam bertahap dari atas sampai bawah selama 3 hari. Alhamdulillah hari ini semua ruamnya sudah reda berganti bercak-bercak hitam, ga ada tanda-tanda komplikasi, dan udah mau maem banyak.

Penanganannya? Tetep dikasih obat penurun panas sampai panas reda, stop antibiotiknya (karena campak adalah infeksi virus ga butuh antibiotik. Antibiotik untuk penyakit dari bakteri), sempet dikasih air kelapa, bundanya disuruh minum jamu, tetep dimandiin tapi cuma di lap-lap pakai air hangat, sama dikasih bedak yang rutin (pakai herocin). Peratiin ada tanda-tanda komplikasi atau ngak. Orang-orang bilang jangan dibawa keluar kena angin-angin, tapi qonitah sering nangis minta maen keluar. jadilah meski sakit tetep dibawa keluar rumah. Ya Allah semoga ga ada yg ketularan. Heheee

Oiya, bunda juga dapet kiriman screenshot dari tante ratih penjelasan tentang beda beberapa penyakit yang mirip-mirip campak. Diambil dari bukunya dr. Arifianto, SpA. Judulnya "Orang tua cermat, Anak sehat". Wah kayaknya bunda harus punya tuh buku. Hehe..

Nah berikut rangkuman dari buku tsb :

1. CAMPAK/Measles
- Infeksi virus Tubeola
- Sudah ada vaksin campak /MMR
- Gejala
a. Stadium prodromal :
Demam 5-7hari disertai batuk, pilek, mata berair, lemas, tidak nafsu makan
b. Stadium erupsi :
Muncul ruam kemerahan mulai dari belakang telinga, wajah, leher dan seterusnya turun ke bawah. Bertambah banyak dalam 2-3 hari. Saat stadium ini dapat terjadi komplikasi berupa pneumonia (radang paru-paru : ciri-cirinya batuk dengan sesak nafas), ensefalitis (radang selaput otak : ciri-cirinya anak cenderung banyak tidur dan sulit dibangunkan, kejang). Segera bawa ke RS bila hal tersebut terjadi.
c. Stadium konvalesens
Demam hilang, nafsu makan kembali, ruam merah berubah menjadi bercak kehitaman
- Campak adalah infeksi yang menyembuh sendiri seiring waktu, kecuali komplikasi

2. TAMPEK / Roseola

- Infeksi virus Human Herpesvirus (HHV) 6 dan 7
- Biasanya terjadi pada usia 6-18th
- Umumnya diawali demam 3-5hari tanpa disertai gejala lain seperti batuk pilek diare
- Anak tampak lesu
- Saat demam reda, baru muncul ruam yang semakin meluas ke seluruh tubuh dalam hitungan jam
- Roseola tidak berbahaya, tanpa komplikasi
- Ruam akan hilang dalam beberapa hari dan tidak meninggalkan bekas

3. DBD
-  ruam muncul pada masa penyembuhan, yaitu setelah fase kritis pada hari ke 5-7 sejak demam muncul pertama kalinya
- ruam berupa bintik-bintik merah kecil menyebar diseluruh tubuh
- ruam terlihat jelas pada lengan dan tungkai
- warna ruam tidak menghilang ketika kulit di tekan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

And how about you dear....?