Pages

14 Sep 2015

Seorang Pakar Wajib Menulis

“Ikatlah ilmu dengan menulis” bagitu dalam pesan dari sahabat Rasullah SWA, Sayyidina Ali bin Abu Thalib, seorang yang dijuluki sebagai Babul Ilmi (Pintunya Ilmu) oleh beliau. Kegiatan menulis ini juga menjadi salah satu syarat mutlak seorang bisa dikatakan sebagai pakar. Seperti yang tengah dilakukan oleh Penerima Manfaat Beasiswa Kepakaran SDM Ekspad SEBI pada hari Minggu (13/9) di Ruang Kelas SGI Yayasan Pendidikan Dompet Dhuafa. Pelatihan kepenulisan kali ini diawali dengan penekanan mengapa seorang yang ingin menjadi pakar WAJIB bisa menulis. Bapak Amirul Hasan sebagai pemateri dalam pelatihan ini mamaparkan bahwa seseorang bisa dikatakan sebagai pakar jika sudah ada yang mengakui. Untuk dapat diakui maka jalan utamanya adalah menuangkan keahliannya dalam bentuk tulisan agar dapat dibaca dan dirasakan manfaatnya oleh banyak orang. Dan ilmu yang ditulisnya pun akan terikat menjadi abadi.

Kesulitan setiap orang dalam menulis berbeda-beda. Ada yang sulit dalam mencari ide, sulit mencari kata-kata, sulit menganalisis lebih dalam, dan yang paling terbesar adalah sulit melawan rasa malas untuk mulai menulis. Maka tips yang diberikan oleh pak amir yaitu yang pertama kuatkan KEMAUAN dan BERSUNGGUH-SUNGGUH. Berpuluh-puluh kali pelatihan pun jika tidak ada kemauan maka akan percuma. Kemauan ini dapat dipupuk dengan menyadari pentingnya dan tujuan dari ia menulis. Kedua adalah banyak MEMBACA. Dengan banyak membaca maka ilmunya akan terus bertambah, daya analisa akan semakin terasah, kosa kata bertambah, dan ide menulis pun dapat muncul secara seiringan. Membaca selain dari buku juga bisa didapat dari berita-berita kekinian yang sering diposting di media-media social. Ketiga, jika masih kesulitan dalam mencari ide tulisan maka mulailah dari belajar MEMBUAT RESENSI buku. Resensi buku ini melingkupi apa yang dibahas dan menilai buku tersebut dari sudut pandang ilmu yang telah kita miliki. Hal lain yang harus diperhatikan untuk menjadi seorang pakar yaitu KONSISTENSI, tekunlah mengulik hal yang sedang diasah agar semakin mumpuni dalam bidang tersebut. Menulis selain bermanfaat untuk para pembaca juga ternyata dapat membuka pintu rejeki. Sudah banyak kisah para penulis yang dapat berkeliling dunia berkat menulis. Kebermanfaatan yang membawa berkah berkelanjutan.

Rekam jejek para calon pakar ekonomi syariah ini pun dimulai dengan kesungguhan mengasah mereka dalam menulis. Menuliskan mimpi-mimpi mereka yang masih dini untuk menggenggam masa depan yang semakin tergambar jelas, lewat lembaran-lembaran tulisan yang terus tergores.


Siti Nurjanah
Pengelola Program Beasiswa Kepakaran

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

And how about you dear....?