Pages

26 Nov 2014

Pendakian Gn.Papandayan (Beasiswa SDM Ekspad SEBI-DD)

Beastudi Indonesia Dompet Dhuafa memiliki keluarga baru dengan terpilihnya 8 orang para aktivis kampus STIE SEBI pada awal Oktober lalu. Setelah penandatanganan Akad dan Orientasi program pada tanggal 13 Oktober 2014 lalu, mereka resmi menjadi keluarga besar Beastudi Indonesia  dalam program beasiswa SDM Ekspad SEBI-DD angkatan ketiga yang dikelola dalam Beasiswa Kepakaran. Perkenalkan kedelapan calon pakar Ekonomi Syariah ini yaitu Kamal Ibrahim, Adi Angga Sukmana, Nilna Sabrina, Athifah dan Ainun Mardiyah dari Jurusan Akutansi Syariah sedangkan Syafa'atul Udzmah, Dita, dan Yoyo Sundoyo dari Jurusan Perbankan Syariah.

Orientasi dilanjutkan dengan kegiatan outdoor yang menantang dan bermakna dengan pendakian ke Gunung Papandayan, Garut, pada tanggal 21-23 November 2014 lalu. Konsep orientasi outdoor dengan kegiatan mendaki gunung ini adalah pertama kalinya dilakukan oleh Beastudi Indonesia. Dalam islam, kita akan benar-benar mengenal saudara kita jika sudah melakukan tiga hal bersama-sama yaitu perjalanan bersama, makan bersama, dan menginap bersama. Insyaallah melalui kegiatan ini maka ketiga hal tersebut  telah diaplikasikan untuk mengeratkan persaudaraan mereka.  Orientasi ini pun dilengkapi dengan pembinaan value “Trustworthy”.


  
Kami berangkat Jumat malam (21/11) dari pul primajasa ciputat menuju terminal Garut. Sekitar pukul 2 ( dini hari kami sampai terminal Garut setelah kurang lebih 5 jam perjalanan yang menegangkan karena kelihaian supir bus mengebut dan menyalip dalam kondisi jalan yang berkelok dan gelap. Setibanya di terminal Garut, kami beristirahat di sebuah rumah tempat penyewaan perlengkapan naek gunung. Besoknya (22/11), saat matahari sudah keluar dari peraduannya, kami bergegas untuk melanjutkan perjalanan kami. Untuk mencapai Camp David, kami harus naik 2 kendaraan lagi, yaitu mobil kol sampai di cisurupan dan mobil bak terbuka sampai camp david. Sebagian besar peserta terbilang baru pertama kami naek gunung, namun tidak ada rasa takut yang menghinggapi mereka  dan  justru rasa antusias yang besar sangat terpancar dalam senyum dan semangat mereka  menggendong carier terberat yang pernah mereka alami.  


Pemandangan menakjubkan tak hentinya membuat kami memuji Allah, Kami mendapati track kawah belerang, bukit-bukit, dan hutan selama 3 jam untuk  tiba di pondok saladah, lokasi tempat pada pendaki biasa mendirikan tenda untuk bermalam. Kami pun mendirikan tiga tenda untuk bermalam disana.

Setelah memasak dan makan bersama, kami siap untuk mendapatkan ilmu dari mas Udhi Tri Kurniawan  selaku Manager Sekolah Kepemimpinan. Sharing value tentang Trustworthy menjadi topik yang menarik mengingat mereka semua adalah pada aktivis yang memegang banyak amanah. “Ada tiga urgensi penting yang harus dipahami dari Trustworthy yaitu sebagai wujud keimanan, menjaga keharmonisan antar manusia, dan memujudkan kedamaian” kata mas udhi memberikan penekanan. Penyampaian sharing value diakhiri dengan tips cara memiliki karakter yang amanah, yaitu disiplin, pintar merasa bukan merasa pintar, dan memahami nilai-nilai agama. Kegiatan pembinaan ini ditutup dengan tanya jawab yang seru terkait pengalaman mereka dalam menjalankan amanah selama ini. Semoga nilai-nilai amanah ini meresap di hati-hati setiap dari kami, sama seperti rintik hujan dan dingin yang mulai menyusup dalam diri ketika pembinaan berlangsung.


Malam hari nya kami isi dengan memasak bersama, bercengkrama, dan beristirahat lebih awal karena kami harus bangun sebelum subuh menjelang. Pukul 4.30 dini hari, kami menjelajahi gunung papandayan bertafakur alam ke hutan mati, padang edelweis tegal alun, dan mencapai puncak gunung papandayan 2622 mdpl. Saat sampai puncak, hilang sudah semua lelah dan rasa putus asa. Teringat kata-kata yang disampaikan oleh salah satu tim tracking yang membantu kami bahwa mendaki gunung itu bukan tentang menaklukan alam tetapi bagaimanan menaklukan ego kita. Langkah riang dan ringan pun kami rasakan saat kembali turun menuju tempat camp. Ada hal yang menarik saat turun, filosofi kehidupan berlaku yakni kita dapat memberi sesuatu jika kita memiliki sesuatu yang lebih dari pada yang akan kita beri, seperti saat itu kami memberi semangat pada para pendaki yang baru akan mendaki ke puncak dan kami sedang turun menuju camp. Padahal sebelumnya saat kami menuju puncak, kami sempat diberi semangat oleh pendaki yang hendak turun dan berpapasan dengan kami. Semangat itu semakin terpatri.


Pendakian ini adalah langkah awal mereka untuk mendaki kesuksesan yang lebih berarti lagi kedepannya. Tak lain tujuan dari seluruh rangkaian pembinaan yang akan mereka jalani adalah menjadikan diri mereka menjadi orang yang memberikan manfaat seluas-luasnya untuk umat ini. Selamat datang para calon pakar ekonomi syariah Indonesia!
  
Siti Nurjanah
Pengelola Program Beasiswa SDM Ekspad SEBI-DD
Beasiswa Kepakaran

21 Nov 2014

Kematian

Ada hal yang pasti dalam hidup ini, namun justru jarang dipersiapkan dengan kesungguhan, yaitu kematian. Ya, setiap makhluk hidup akan menemui ajalnya kelak, itu adalah kepastian yang sangat, hanya tinggal waktunya saja yang kita tidak tahu. Karena tidak tahu kapan datangnya, maka seharusnya di setiap saat kita tidak lengah, dengan selalu melakukan aktivitas kebaikan maka harapannya adalah kita akan menutup mata terakhir kalinya ketika dalam kebaikan. Sayangnya, kita insan yang lemah, mengejar dunia dengan berpongah-pongah, tapi pelit dan malas sekali menyiapkan bekal untuk kehidupan yang kekal. Astaghfirullah....


Ketika meninggal nanti, dalam kondisi apa?
Ketika meninggal nanti, mau dikenal seperti apa?
Ketika meninggal nanti, ingin disholatkan oleh berapa banyak orang?
Ketika meninggal nanti, ingin memberikan manfaat apa yang masih dapat dirasakan keberadaannya?
Ketika meninggal nanti, sudah mempersiapkan berapa banyak bekal?
Ketika meninggal nanti, masih adakah penyesalan?
Ketika meninggal nanti, seberapa lapang dan bahagianya diri ini?

Bukankah seharusnya... kita bahagia ketika akan bertemu dengan yang dicintai dan yang Maha mencintai kita, pemilik kita???

Ya Allah, semoga kau berkenan menutup kami dengan sebaik-baiknya penutupan, dalam keadaan khusnul khotimah.... Kau perkenankan kami berkumpul kembali dengan orang-orang yang kami cintai karenaMu, dan pastinya yang paling kami nantikan yaitu bertemu dengan Mu dan Nabi Muhammad SAW. Jaga kami dengan sebaik-baiknya penjagaanMu ya Rabb.... hingga waktu itu tiba dan kami tersenyum karena disambut dengan senyumanMu......
Aamiin.....

Terimakasih... Selamat Jalan... Bu Guru Mila (SGI V)

Rasanya belum lama kita berjumpa dan bersua. Tapi dini hari ketika terbagun dari tidur, aku tersentak mendapat berita bahwa kamu telah berpulang. Mb mila, begitu sapaan kami saat pertama kali di bulan Oktober lalu bertemu di SD Banyuasih 03,Pandeglang, Banten. Padahal saat itu kau sedang kurang sehat, tapi tak sedikitpun kau terlihat lelah. Takjub dengan pancaran mata kalian guru-guru SGI, termasuk kamu mba. Seru mendengar cerita-cerita darimu tentang kelakuan anak-anak dan aktivitas keseharian kalian. Bahkan kesulitan yang kau hadapi pun diceritakan sambil tertawa, penuh ketulusan. Sungguh saat itu aku terkesan pada kalian semua... Mb mila, mb cicha, mas ary, mas ramdan, mas rio.... Hanya dua hari kita bersama, tapi kesan kalian begitu mendalam. Seperti hari ini, kepergianmu membuat kami terdiam, terdiam kehilangan dan iri. Ya, kami kehilangan sosok guru yang dinanti oleh Bangsa ini, yang kelak akan mengajarkan anak-anak kami arti bakti pada orangtua, agama, dan Negeri ini. Ya, kami iri melihatmu disambut oleh Nya lebih dulu dalam kondisi sedang berjihad di jalanNya. Mungkin Allah sedang merentangkan tanganNya, menyambut dan memelukmu untuk dihantarkan ke surga.

Doa kami mengirimu mb mila.... semoga telah terhapus semua dosa karena segala kebaikan yang telah kamu berikan. semoga kelak kau mau menunggu kami kembali, seperti malam itu, menunggu kami datang dan menyambut dengan senyum kehangatan, menunggu kami di gerbang SurgaNya.

Selamat jalan mb mila.....

20 Nov 2014

Pengalaman dengan Istighfar

Pagi itu saat mendengar murotal surat Al-Mulk berulang kali (karena memang sengaja putar satu di playlist), ada yang menyusup dengan sangaaattttt halus. Tiba-tiba merasa merindukan sesuatu yang hilang dari kebiasaan. Teringat bahwa sudah hampir dua pekan lebih  tidak lagi pulang pergi Jakarta-Bogor untuk bekerja. Entah bagaimana proses berfikir dalam otak dan hati ini bekerja yang akhirnya membuatku sadar bahwa jumlah aku beristighfar berkurang sangat. Bila dalam satu hari waktu PP kerjaku sekitar 3,5 jam, maka sebagian besar waktu 3,5 jam dalam sehari itu terucap istighfar. Mengapa istighfar menjadi kebiasaan ketika dalam perjalanan motor? Karena aku takut, selalu membayangkan orang-orang yang kecelakaan motor setiap harinya, bahkan sering melihatnya langsung dan dalam 6 bulan tersebut sudah 3 kali aku jatuh dari motor. Istighfar adalah perlindungan dan kekuatanku saat itu. Saat dalam kondisi menegangkan dan melelahkan lah jiwa kita secara fitrah membutuhkan pemilik Kekuatan, Allah SWT. Yang disayangkan adalah ketika tidak menghadapi situasi tersebut, terkadang feeling tersebut hilang dan tidak secara refleks muncul.

Aku rasa, karena istighfarlah aku kuat mengendarai motor meski dalam keadaan lelah dan cuaca tidak mendukung. Bayangkan Jakarta-Bogor setiap hari, seorang wanita dengan motor. Banyak yang heran ketika aku bilang masih PP Jakarta-Bogor. Sekarang dengan kontrakan yang dekat kantor saja kalau pulang langsung tepar. Masih heran dulu kuat...hihii, pastinya karena Allah. Aku selalu merinding ketika melihat kecelakaan, bahkan ketika jatuh dari motor pun aku merasa Allah masih sayang dengan luka yang tidak parah. Alhamdulillah....

Kini, harus harus membiasakan diri untuk tetap beristighfar..... Dosaku semakin banyak pastinya, tantangan hidup pun semakin besar. Aku butuh kekuatan lebih dan hanya kepada pemilik kekuatanlah aku akan meminta.
Dan.... semoga saat Allah ingin menjemputku pun aku masih diberikan kesempatan beristighfar...
Hope deeply... aamiin.....

14 Nov 2014

Makhluk Penuh Alpa

Mengapa Kau lebih mencintai makhlukMu ini ya Rabb?
Yang jelas-jelas penuh alpa dan dosa
Bahkan layak dibilang tak tahu terima kasih
MengingatMu pun sangat sedikit

Mengapa Kau akan berlari mendekati kami ketika langkah ini hanya berjalan?
Mengapa Kau akan berjalan mendekati kami ketika langkah ini hanya tatihan kecil yang kadang tersendat?

Mengapa tanpa dipinta pun Kau memberikan banyak nikmat?
Padahal berdoa saja kami sering enggan...
Padahal kewajiban yang tertanggung dalam pundah ini saja tak kami resapi apalagi dijalankan...
Padahal kami lebih banyak merusak titipanMu daripada menjaganya...

Arghhh... Makhluk apa kami ini...

13 Nov 2014

Berdamai dengan Takdir

Ada saatnya dunia tak seperti yang kita harap
Harapan bagi anak adam yang tak terbatas

Ada saatnya dunia berlaku tak adil bagi pengharap
Sayangnya nalar insan diberi batas oleh Maha yang tak terbatas


Tetapi disetiap saat........
Berdamai dengan takdir adalah pilihan yang tepat!



Batu pun Luluh

Batu yang keraspun akan pecah
Setidaknya retak
Membuat ruang dan relung gundah
Menyelinap kehangatan yang ingin masuk

Dengan perlahan penuh kesabaran
Dengan tetesan yang tak ada lelah
Dengan sapuan kasih sayang
Dengan harapan akan masa depan

Aku luluh...
Yaaa... Begitulah Sunnatullahnya berkata

10 Nov 2014

Selamat Bergabung, Dokter

“Profesi dokter itu hampir 100 persennya  adalah kesosialan, seharusnya hanya sedikit berfikiran masalah income” Ujar dr. Bona

Dialog interview beasiswa Dokter Spesialis Dompet Dhuafa beberapa hari lalu menggelitik hatiku. Seleksi interview tersebut tepatnya dilaksanakan pada tanggal 8 November 2014 berlokasi di LKC Dompet Dhuafa. Alhamdulillah aku diamanahkan sebagai pengelola program tersebut, namun saat interview berlangsung hanya bisa menjadi pengamat. Ya, aku tak pernah tau tentang dunia kedokteran. Dan dari dialog tanya jawab tersebut aku mendapatkan pengetahuan tentang pengalaman-pengalaman seorang dokter. Susah dan senangnya mengeyam pendidikan spesialis kedokteran juga bagaimana seharusnya menjadi seorang dokter, meskipun sepertinya lebih banyak susahnya daripada senangnya. Butuh niatan yang lurus dan motivasi yang kuat untuk menjadi seorang dokter yang “benar”, selain tuntutan pelajaran dan praktek yang sulit tetapi juga lingkungan yang agak “ke kiri-an” dapat menjerumuskan seorang dokter dalam meniti karirnya. “Dunia spesialis kedokteran itu seperti hutan rimba” celetuk dr. Yahmin

Dalam interview tersebut aku banyak sekali mendapat pelajaran, sebenarnya nasehat-nasehat itu  ditujukan untuk para calon peserta, tapi juga sangat mengena untuk ku. “Kamu harus punya plan, strategi kedepan 5 tahun 10 tahun dan seterusnya itu mau bagaimana!” Nasehat tegas dari dr. Bona sembari dijelaskan konsekuensinya seorang dokter tidak punya planning. Sepertinya ini berlaku bukan saja untuk para dokter, untuk siapapun yang ingin hidupnya tertata dan lebih bermanfaat maka buatlah planning yang matang. Serasa jleb-jleb-jleb –jleb sendiri. Hahaa….

Beasiswa Dokter Spesialis Dompet Dhuafa ini menggandeng PROKAMI (Perhimpunan Profesi Kesehatan Muslim Indonesia). Setelah para peserta lulus program, maka mereka akan bergabung bersama Dompet Dhuafa sebagai Dokter Profesional di Rumah Sehat Terpadu Dompet Dhuafa. Jiwa sosial yang sangat tinggi menjadi poin paling penting bagi peserta program ini. Selain itu, nilai-nilai islam turut menyertai dalam setiap langkah, kami ingin membuktikan bahwa banyak umat Islam yang dapat menjadi seorang pakar profesional, salah satunya dokter spesialis. Dengan begitu jati diri seorang muslim akan semakin bernilai dan memberikan banyak manfaat untuk umat.

Terkadang, ditangan para dokter lah seperti menjadi penentu usaha terakhir antara hidup dan mati nya seseorang. Salut dan penghormatan tinggi ku berikan untuk para dokter, terlebih lagi para dokter yang bertugas di pedalaman. Sungguh kehadiranmu sangat dinantikan oleh banyak orang. Dan amalanmu tidak ada hentinya mengalir dari doa-doa orang yang sudah engkau selamatkan.

Selamat untuk dr. Rini Spesialis Bedah (UI), dr.Neneng Spesialis Anak (UI), dr. Herman Spesialis Penyakit Dalam (UNBRAW), dr.Singgih Spesialis Obgyn, dan dr.Aldy Spesialis Bedah (UNSYIAH). Selamat bergabung dalam Program Beasiswa Dokter Spesialis Dompet Dhuafa. Barakallah………

9 Nov 2014

Nostalgia Buku Agenda

Pagi Ini, aku membuka-buka buku agenda yang pernah kubeli dan menjadi teman perekam jejak yang baik dari SMP sampai hari ini. Ceritanya sedang butuh buku agenda untuk ku jadikan khusus dream book. Tapi malah jadi buka-buka buku-buku agenda yang lama. Masih rapih berjajar di lemari buku ku. Ternyata total buku agenda yang pernah ku miliki Ada 25!! Sama dengan umurku.. isinya? Macem-macem.... dari cuma biodata dan kesan pesan dari teman-teman, Jadwal pelajaran, jadwal kegiatan organisasi,  catetan materi, hasil rapat, curhatan, to do list harian, quote-quote bangus, puisi, lirik lagu, planning, doa dll.... Bener-bener bikin senyam senyum sendiri di pagi yang cerah ini. Dan......jadi tambah semangat lagi menjalani hidup. Ya, terkadang penyemangat terbaik adalah apa yg pernah kita tulis sendiri. Ayo ah seriusin jadi penulis..hehe...

Satu hal yang aku sadari.... waktu berjalan dengan sangat cepat. Tidak terasa kini aku sudah 25 th, umur yang seharusnya sudah layak menggendong buah hati...hihiii.... Dan alhamdulillah, aku masih diberikan nikmat Islam dan nikmat iman yang harganya tak ternilai... pertanda Allah masih sayang. Yap, "Semoga Engkau masih berkenan sayang padaku hingga mataku harus tertutup selama-lamanya untuk Bertemu Engkau ya Rabb (doa utamaku ketika memasuki umur 25th).

7 Nov 2014

Radar Hati

Mungkin ada saatnya kita tak perlu paham atas keputusan kita.
Mengandalkan bisikan hati setelah meminta petunjukNya.
Banyak hal tak masuk akal dalam hidup ini.
Bisa jadi karena memang manusia sangat memiliki segudang keterbatasan.

Aktifkan radar hatimu, percayakan pada takdirNya.....

Kesehatan dan Kesempatan

Pekan lalu, kami membahas dua kenikmatan penting yang sering sekali tidak kita manfaatkan dengan baik, yaitu kesehatan yang kesempatan.

Kesehatan. Bersyukurlah yang ketika bangun tidur masih dapat bernapas dengan normal, kaki dan tangan masih dapat digerakkan, mata masih dapat mlihat, lidah masih dapat merasakan rasa sarapan yang nikmat, dan masih banyak lagi nikmat kesehatan yang bila dituliskan tidak cukup tinta selautan. Namun anehnya terkadang kita tak sanggung menyebutkan nikmat apa saja yang sedang kita rasakan, nikmat apa saja yang Allah telah berkenan memberikannya pada kita. Mengapa nikmat kesehatan adalah salah satu nikmat yang utama?karena ketika satu bagian tubuh sakit maka akan terasa sakit pula bagian lainnya. Dan ketika kita sakit, hilang sudah nikmat kesempatan melakukan banyak aktivitas kebaikan.

Kesempatan. Pernah mendengan bahwa waktu kita hanya akan diisi oleh 3 pilihan? 1. oleh aktivitas kebaikan, 2. oleh aktivitas keburukan, dan 3.oleh kesia-siaan. Beruntunglah orang-orang yang selalu disibukkan oleh aktivitas-aktivitas kebaikan. Dan merugilah orang-orang yang waktunya sibukkan oleh aktivitas kesia-siaan, apalagi aktivitas keburukan. Yap, aktivitas yang mengisi waktu kita itu lah yang akan menjadi amalan dan dosa kita, pemberat timbangan kita kelak. Ketika telah selesai oleh satu urusan, bersegeralah berpindah dan menyelesaikan urusan yang lain, begituuuu seterusnya. Sampai Allah berkata : "waktunya istirahat sayang.... di surga yang Allah janjikan". Aamiin.

SELAMAT PAGI^^

Jodoh itu UNIK

Malam ini, obrolan klasik yang tak pernah ada habisnya dibahas pun tergaung dalam kontrakan kecil baru kami. Kami kedatangan bintang tamu spesial, spesial karena beliau sudah menikah dan kami belum..hahaaa….

Yap, jika membahas tentang jodoh, maka kata unik yang sepertinya cocok melekat padanya. Unik, karena setiap kali mendengarkan cerita atau berdiskusi tentang jodoh selalu saja berdecak kagum. Sungguh Allah begitu indah mempertemukan setiap tulang rusuk dengan pemiliknya. Kalimat yang selalu ku tanamkan dibenakku ketika ujian sedang menyapa dan butuh kesabaran untuk membersamai “Rencana Allah itu indaaaahhhhhh banget-banget. Jadi jangan sampai ketidaksabaran kita merusak keindahannya”. Yap, begitu juga dengan menemukan jodoh kita, perlu kesabaran yang sangat untuk menjalaninya. Tetapi ketakjuban kita akan selalu menyirnakan kelelahan  ketika takdirnya telah menyapa dengan begitu unik. Dan saat itulah kita baru tersadar bahwa : yaaaa…. RencanaNya memang sungguh indah. Kesadaran yang akan mengelusup dengan begitu halus ke dalam hati sehingga bertambah iman lah diri kita. Disitulah ketauhidan kita diuji.

Kelak aku akan menceritakan pada anak-anak ku. Bagaimana dia menemukanku dan ku terima dirinya sebagai imamku…… Kisah yang terselip kepasarahan padaNya dan semoga selalu ada keberkahan di dalamnya. 

#Dalam masa menunggumu untuk menjemputku…. segeralah… hehe…..