Menggandeng
sarjana-sarjana terbaik dari berbagai provinsi atas nama INDONESIA.
Bergerak
bersama memBANGUN peradaban
Dari dan
untuk daerah-daerah kami tercinta, DESA
Dengan PERTANIAN sebagai nadi kami........”
Sekilas mendengar nama “Indonesia Bangun
Desa” (IBD), pastilah terlintas dalam benak bahwa program ini berfokus utama
pada pengembangan dan pembangunan Desa.
Hal tersebut adalah multy effect
dari cita-cita IBD, sedangkan fokus utama IBD yaitu pembentukan SDM menjadi
Agropreneur Muda atau Pengusaha Pertanian Muda. Dari para Agropreneur Muda
inilah akan lahir usaha-usaha pertanian yang
menggerakkan perekomonian masyarakat desa dan juga Indonesia. Jika bisa
menggerakkan perekomonian, akan lebih mudah mengajak masyarakat untuk
bersama-sama lebih maju. Proses belajar, proses merintis, proses mengembangkan
dan semua tahap diawali dengan kesadaran untuk menyejahterakan masyarakat desa
dngan potensi-potensinya.
“Teori
dan lapang terkadang jauh berbeda”
Kami sadari ini sebagai proses pembeajaran.
“Apa
yang dapat kami berikan untuk masyarakat bila gelas kami setengah isi bahkan
masih kosong?”
Hal ini yang kami sebut belajar tak pernah
ada hentinya. Satu tahun tidak cukup!
Apalagi hanya belajar singkat 3 (tiga) bulan dalam masa Training Center.
“Yang
tua lebih berpengalaman, kami yang muda bisa apa?”
Dan Inilah yang kami sebut belajar pada yang
berpengalaman, ambil pelajaran sebanyak-banyaknya, dan BUKTIKAN.
IBD hadir untuk belajar, mangaplikasikan,
memberi contoh, dan merangkul. Mimpi besar IBD bersama para Peserta yang
menjadi Agropreneur untuk dapat saling bersinergi menciptakan kekuatan ekonomi
pertanian yang lebih baik dengan menjadi Pengusaha Pertanian. Indonesia kaya akan pertanian, NADI kita
adalah PERTANIAN. Indonesia membutuhkan minimal 2% dari penduduknya yang
menjadi Pengusaha agar perekonomian dapat maju, sedangkan saat ini baru
mencapai angka 1,26 %. Beberapa tahun
mendatang, IBD akan mengisi kekurangan pengusaha-pengusaha tersebut, yaitu
mengelola nadi Indonesia, Pertanian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
And how about you dear....?