Tak peduli
akan hadirku
Ketidakhadiranku
pun lebih tak mengusikmu
Ramalan cuacalah senjata ampuhku.
Bertukar
dunia dalam diam
Rintik
hujankah yang telah resapi asa?
Saling iri
dalam sunyi
Mendung pun
bergelayut saat diam dan sunyi bersuara
Kali ini
tak sesuai ramalan cuaca
Aku memang
basah dimandikan hujan
Bercampur
sudah rinaiku dan rintikmu
Di sudut Café itu adanya diriku
Dalam sunyi
bertukar dunia dengan bayanganmu
Ini
takdir-Mu atau ramalanku?
Kau pun
dalam diam bertukar dengan bayangku.
Telah ku
kubur senjata ampuhku
Berharap
adanya takdir pertemuan
Mengulang
pertemuan yang ku lewatkan
Saat Adanya
kau dan aku ... di sudut Café itu
# diadopsi dari cerpen "Gara-gara Ramalan Cuaca" Karya Devi Nur Oktavia.
# diadopsi dari cerpen "Gara-gara Ramalan Cuaca" Karya Devi Nur Oktavia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
And how about you dear....?