Cita kita

Kerinduan terbesarku bersamamu adalah selalu mendengar

kamu mengaji, bisa mengahafal dan mengakaji alquran bersama. Menghidupkan ayat-ayat cintaNya di rumah surga kita ini. Kelak kita ajarkan dan dekatkan anak kita dengan Alquran yaaa.... Semoga mereka nanti lebih rindu mendekap alquran daripada TV atau HP. Bukankah itu cita-cita kita? Malu ya rasanya bercita2 semfiulia itu namun pudar karena kita kurang berusaha untuk mencontohkannya terlebih dulu...

Penggiat Sosial???

Menjadi penggiat sosial mungkin begitu nama lain dari pekerjaanku. Dulu, Aktifitas sosial dikampus sering ku ikuti, bahkan jurusan sarjanaku pun tak lepas dari berbau sosial. Dengan atribut-atribut tersebut, dulu aku merasa passion ku adalah dunia sosial kemasyarakatan.

Kini, saat atribut-atribut itu mulai lepas satu persatu, aku merasa topengku terbongkar. Hatiku kosong penuh tanya. Ada yang salah. Mengapa? Ya, aktivitas-aktivitas sosial diluar yang pernah ku geluti telah berakhir masa baktinya, gelar sarjana telah diraih, pekerjaan sebagai penggiat sosial pun telah ku putuskan selesai untuk keluarga. Kini dirumah aku tak berdaya mengenakan jubah sosial, nyatanya lingkungan terdekatku ternyata tak pernah tersentuh oleh ku. Asik sendiri di lingkungan lain. Aku seperti orang asing yang kaku. Tak pernah terlibat aktivitas sosial dilingkungan sendiri. Tetangga hanya sekedar sapa senyum tanpa ada gerakan menyebar kebaikan yang berarti.

Semoga aku belum terlambat memperbaikinya. Harus mulai darimana ya?